Bebas Tapi Teratur: Tips Mengatur Keuangan Pribadi untuk Pekerja Freelance yang Ingin Hidup Tenang
Nah, agar kamu bisa menikmati gaya hidup fleksibel tanpa
khawatir keuangan berantakan, berikut ini beberapa tips mengatur keuangan
pribadi untuk pekerja freelance yang bisa kamu terapkan mulai hari ini.
1. Pisahkan Rekening Pribadi dan Rekening Kerja
Kesalahan umum yang sering dilakukan freelancer adalah mencampur
uang pribadi dengan uang kerja. Akibatnya, kamu sulit melacak berapa
sebenarnya pendapatanmu, dan berapa yang bisa digunakan untuk kebutuhan
pribadi.
Solusinya sederhana: buat dua rekening berbeda — satu untuk transaksi
pekerjaan (penghasilan dan operasional), dan satu lagi untuk keperluan
pribadi. Dengan cara ini, kamu bisa lebih mudah memantau arus kas dan
mengetahui berapa keuntungan bersih setiap bulannya.
2. Buat Anggaran Bulanan (Walau Penghasilan Tidak Tetap)
Banyak freelancer berpikir bahwa membuat anggaran tidak
berguna karena penghasilan mereka fluktuatif. Padahal, justru dengan
penghasilan tidak menentu, anggaran menjadi sangat penting.
Mulailah dengan menghitung rata-rata pendapatan dari 3–6 bulan terakhir.
Dari situ, kamu bisa memperkirakan pengeluaran dasar yang harus selalu
terpenuhi — seperti biaya makan, transportasi, listrik, dan internet.
Kemudian, alokasikan dana cadangan untuk hal-hal tidak terduga. Saat
penghasilan sedang tinggi, jangan tergoda untuk boros. Gunakan kelebihan uang
itu untuk menutup kebutuhan di bulan sepi.
3. Terapkan Metode 50/30/20
Agar lebih mudah, gunakan metode pengelolaan keuangan
50/30/20, yaitu:
- 50%
untuk kebutuhan pokok, seperti makan, tempat tinggal, dan tagihan.
- 30%
untuk keinginan atau hiburan, seperti nongkrong, traveling, atau
membeli gadget.
- 20%
untuk tabungan dan investasi.
Jika penghasilanmu lebih tinggi dari biasanya, alihkan sebagian dari porsi “keinginan” ke “tabungan” agar simpananmu semakin kuat.
4. Siapkan Dana Darurat Minimal 3–6 Bulan Pengeluaran
Sebagai freelancer, kamu tidak punya jaminan penghasilan
rutin setiap bulan. Karena itu, memiliki dana darurat adalah wajib.
Usahakan kamu memiliki tabungan khusus yang bisa menutupi 3–6 bulan
pengeluaran tetap. Misalnya, jika kebutuhan hidupmu Rp5 juta per bulan,
maka dana darurat idealnya berada di kisaran Rp15–30 juta.
Dana ini bukan untuk investasi atau keperluan sehari-hari, melainkan cadangan
saat proyek sedang sepi atau klien terlambat membayar.
5. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Kamu tidak perlu jadi ahli akuntansi untuk mencatat
keuangan. Cukup gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Lover,
Notion, atau Spendee. Dengan mencatat, kamu akan tahu kemana uangmu pergi
setiap bulan dan bagian mana yang bisa dikurangi.
Selain itu, catatan ini juga berguna untuk mengetahui proyek mana yang
paling menguntungkan, sehingga kamu bisa fokus pada jenis pekerjaan yang
memberikan hasil terbaik.
6. Bayar Pajak dan Asuransi Secara Teratur
Meski tidak terikat perusahaan, freelancer tetap memiliki
kewajiban pajak. Jangan tunggu sampai ditagih baru membayar. Dengan membayar
pajak secara rutin, kamu bisa terhindar dari masalah hukum dan menunjukkan
profesionalisme pada klien.
Selain pajak, pikirkan juga soal asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Karena kamu tidak mendapat fasilitas dari kantor, melindungi diri dengan
asuransi sangat penting agar keuangan tidak ambruk saat sakit atau kecelakaan.
7. Investasikan Uangmu, Jangan Hanya Ditabung
Tabungan memang penting untuk keamanan jangka pendek, tapi
nilainya bisa tergerus inflasi. Untuk jangka panjang, kamu bisa mulai
berinvestasi. Tidak perlu langsung besar — mulailah dari reksa dana, emas
digital, atau saham dengan modal kecil.
Pilih investasi yang sesuai dengan profil risikomu. Jika kamu tipe hati-hati,
reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan aman. Sedangkan jika kamu ingin hasil
lebih besar dan siap dengan fluktuasi, saham atau reksa dana saham bisa
dipertimbangkan.
8. Tetapkan Target Keuangan Jangka Pendek dan Panjang
Agar lebih semangat mengatur uang, buatlah tujuan
keuangan yang jelas. Misalnya, dalam enam bulan ingin membeli laptop baru,
dalam dua tahun ingin punya rumah, atau lima tahun lagi ingin bebas utang.
Tuliskan target tersebut dan buat rencana realistis untuk mencapainya. Dengan
begitu, kamu tidak hanya menabung tanpa arah, tapi juga membangun masa depan
yang lebih stabil dan terarah.
9. Hindari Gaya Hidup Berlebihan Saat Proyek Ramai
Ketika banyak proyek datang, biasanya freelancer merasa kaya
mendadak. Tapi ingat, masa ramai tidak selalu berlangsung lama. Jangan sampai
euforia sesaat membuatmu lupa menabung.
Kendalikan diri dari pengeluaran konsumtif. Lebih baik, gunakan momen proyek
ramai untuk memperkuat dana darurat, membayar utang, atau menambah investasi.
10. Evaluasi Keuangan Setiap Bulan
Terakhir, jangan lupa melakukan evaluasi keuangan
secara rutin. Lihat kembali catatan pengeluaran, tabungan, dan investasi.
Apakah anggaranmu masih realistis? Apakah kamu berhasil menabung sesuai target?
Dengan evaluasi berkala, kamu bisa memperbaiki kebiasaan keuangan dan membuat
strategi baru jika ada hal yang kurang efektif.
Penutup
Menjadi freelancer berarti kamu adalah bos untuk dirimu
sendiri, termasuk dalam hal keuangan. Tidak ada gaji tetap atau tunjangan
yang menunggu tiap akhir bulan — yang ada hanyalah tanggung jawab untuk
mengatur penghasilan dengan cerdas.
Dengan disiplin mencatat, menabung, dan berinvestasi, kamu bisa menikmati
kebebasan bekerja tanpa rasa cemas soal masa depan. Ingat, kebebasan sejati
bukan hanya bisa bekerja dari mana saja, tapi juga mampu hidup tenang karena
keuanganmu teratur.