Cara Mengatur Keuangan Gaji Kecil untuk Ibu Bekerja

1. Pahami Kondisi Keuangan Secara Menyeluruh
Langkah pertama dalam mengatur keuangan adalah mengetahui
dengan jelas berapa besar pendapatan dan pengeluaran bulanan. Catat semua
sumber pemasukan, baik dari gaji utama maupun penghasilan tambahan. Setelah
itu, buat daftar pengeluaran rutin seperti kebutuhan dapur, listrik,
transportasi, sekolah anak, dan cicilan.
Dengan mencatat secara detail, ibu bisa mengetahui pos mana
yang paling banyak menyerap dana dan bagian mana yang bisa ditekan. Banyak ibu
bekerja merasa “uang cepat habis” padahal masalah utamanya hanya kurang
disiplin dalam mencatat dan memantau pengeluaran.
2. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Setelah memahami alur keuangan, buatlah anggaran bulanan
yang realistis. Kunci utama adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Misalnya, makan di luar mungkin menyenangkan, tapi memasak di rumah jauh lebih
hemat.
Gunakan metode sederhana seperti aturan 50-30-20:
- 50%
untuk kebutuhan pokok (makan, listrik, transportasi, pendidikan, dan
tagihan).
- 30%
untuk keinginan pribadi (hiburan, jajan, atau hadiah kecil untuk diri
sendiri).
- 20%
untuk tabungan dan dana darurat.
Jika gaji tergolong kecil, ibu bisa menyesuaikan
persentasenya, misalnya dengan menambah porsi kebutuhan menjadi 60% dan menekan
keinginan hingga 20%. Yang penting, tetap sisihkan sebagian kecil untuk
tabungan setiap bulan, sekecil apa pun jumlahnya.
3. Disiplin Menabung dan Siapkan Dana Darurat
Menabung adalah kebiasaan kecil yang memiliki dampak besar
dalam jangka panjang. Ibu bekerja bisa menggunakan dua rekening berbeda: satu
untuk kebutuhan harian dan satu lagi khusus untuk tabungan atau dana darurat.
Dengan cara ini, uang tabungan tidak akan mudah “terpakai” untuk hal-hal
konsumtif.
Dana darurat penting untuk menghadapi situasi tak terduga
seperti anak sakit, peralatan rumah tangga rusak, atau kehilangan pekerjaan.
Idealnya, dana darurat yang disiapkan minimal tiga hingga enam kali pengeluaran
bulanan. Jika belum mampu mencapai angka itu, tidak masalah — mulailah dengan
nominal kecil dan tingkatkan secara bertahap.
4. Manfaatkan Teknologi untuk Mengatur Keuangan
Di era digital, banyak aplikasi keuangan yang dapat membantu
ibu bekerja mengatur keuangan dengan mudah. Aplikasi seperti Money Lover,
Catatan Keuangan Harian, atau Spendee memungkinkan pengguna memantau pemasukan
dan pengeluaran secara real time.
Selain itu, fitur reminder di aplikasi perbankan juga bisa
membantu ibu membayar tagihan tepat waktu tanpa terkena denda. Teknologi adalah
sahabat bagi ibu modern yang ingin mengatur keuangan secara praktis dan
efisien.
5. Cari Penghasilan Tambahan Sesuai Waktu Luang
Jika gaji dirasa belum mencukupi kebutuhan, mencari sumber
penghasilan tambahan bisa menjadi solusi. Banyak ibu bekerja yang sukses
menambah pemasukan lewat usaha sampingan seperti berjualan online, membuat kue,
atau menjadi reseller produk kecantikan.
Kuncinya adalah memilih pekerjaan tambahan yang fleksibel
dan tidak mengganggu tugas utama sebagai ibu maupun karyawan. Saat ini, peluang
kerja paruh waktu dan bisnis online semakin terbuka luas, sehingga siapa pun
bisa menambah penghasilan tanpa harus meninggalkan rumah.
6. Kurangi Pengeluaran Konsumtif
Banyak pengeluaran kecil yang tampak sepele tapi jika
dijumlahkan ternyata besar. Contohnya, membeli kopi kekinian setiap hari atau
belanja impulsif di e-commerce. Untuk mengatasinya, ibu bekerja bisa menerapkan
prinsip “tunda 24 jam” — jika ingin membeli sesuatu, tunggu 24 jam untuk
memastikan apakah barang itu benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan
sesaat.
Selain itu, biasakan membandingkan harga sebelum membeli,
memanfaatkan promo atau cashback, serta membawa bekal dari rumah untuk
menghemat biaya makan siang.
7. Libatkan Keluarga dalam Pengelolaan Keuangan
Mengatur keuangan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab
ibu semata. Libatkan suami dan anak-anak dalam prosesnya. Ajarkan anak untuk
menabung sejak dini dan jelaskan pentingnya hidup hemat. Dengan kerja sama
seluruh anggota keluarga, tujuan keuangan akan lebih mudah tercapai.
Kesimpulan
Mengatur keuangan dengan gaji kecil memang menantang,
terutama bagi ibu bekerja yang harus menyeimbangkan banyak peran. Namun, dengan
perencanaan yang matang, kedisiplinan, dan sedikit kreativitas, hidup hemat
bukan berarti hidup kekurangan. Justru, dengan mengelola uang secara bijak, ibu
bisa menciptakan rasa aman, tenang, dan kebahagiaan bagi keluarga tercinta.