Beberapa Tahap Mengatur Keuangan dengan Gaji Kecil agar Bisa Menabung

1. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mencatat seluruh
arus kas pribadi, baik pemasukan maupun pengeluaran. Dengan begitu, Anda akan
tahu ke mana uang mengalir setiap bulannya. Gunakan aplikasi catatan keuangan
atau buku sederhana untuk menuliskannya.
Bagi yang bergaji kecil, kesalahan terbesar biasanya adalah
pengeluaran yang tidak disadari, misalnya membeli camilan harian, transportasi
online berulang kali, atau belanja kecil-kecilan di marketplace. Jika dicatat,
Anda akan melihat pola yang selama ini membuat tabungan sulit terkumpul.
2. Terapkan Aturan 50/30/20 yang Fleksibel
Aturan populer dalam manajemen keuangan adalah membagi
penghasilan dengan formula 50/30/20:
- 50%
untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa kos/rumah, listrik, dan
kebutuhan wajib lainnya).
- 30%
untuk kebutuhan gaya hidup (hiburan, nongkrong, belanja non-esensial).
- 20%
untuk tabungan dan investasi.
Namun, jika gaji Anda kecil, aturan ini bisa dimodifikasi.
Misalnya, alokasikan 60% kebutuhan pokok, 25% tabungan, dan 15%
gaya hidup. Intinya, tetap ada porsi khusus untuk menabung meski nilainya
kecil.
3. Prioritaskan Menabung di Awal, Bukan Sisa
Banyak orang salah kaprah dengan prinsip menabung dari uang
sisa. Padahal, jika menunggu sisa, kemungkinan besar tidak ada yang bisa
ditabung. Solusinya adalah menerapkan prinsip “pay yourself first” atau
menabung di awal begitu menerima gaji.
Sisihkan minimal 10%–20% dari gaji Anda langsung ke rekening
tabungan atau e-wallet yang berbeda. Dengan cara ini, Anda akan terbiasa hidup
dengan sisa gaji, bukan menabung dari sisa pengeluaran.
4. Gunakan Rekening Tabungan Terpisah
Agar lebih disiplin, sebaiknya pisahkan rekening untuk
kebutuhan sehari-hari dan rekening khusus tabungan. Rekening tabungan sebaiknya
tidak menggunakan kartu ATM agar lebih sulit diakses. Hal ini membantu Anda
menahan diri dari keinginan menarik uang tabungan untuk belanja mendadak.
Jika memungkinkan, gunakan rekening dengan bunga tabungan
atau deposito kecil untuk menambah keuntungan. Meski nominalnya tidak besar,
tetap bermanfaat dalam jangka panjang.
5. Bedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan
Mengatur keuangan dengan gaji kecil sangat bergantung pada
kemampuan membedakan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).
Kebutuhan adalah sesuatu yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup, seperti
makan, tempat tinggal, dan transportasi. Sedangkan keinginan lebih kepada
hal-hal tambahan, misalnya nongkrong di café, membeli pakaian trendi, atau
gadget baru.
Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri Anda: “Apakah
ini benar-benar saya butuhkan atau hanya keinginan sesaat?” Dengan membatasi
keinginan, peluang menabung akan semakin besar.
6. Cari Penghasilan Tambahan
Jika penghasilan pokok terasa sangat terbatas, tidak ada
salahnya mencari sumber pemasukan tambahan. Anda bisa memanfaatkan keterampilan
atau hobi yang menghasilkan uang, misalnya:
- Menjadi
freelancer desain, menulis, atau penerjemah.
- Membuka
jasa kecil-kecilan seperti laundry, katering, atau jualan online.
- Menjadi
reseller produk yang banyak dicari orang.
Dengan adanya penghasilan tambahan, Anda bisa memperbesar
porsi tabungan tanpa harus terlalu memangkas kebutuhan pokok.
7. Batasi Hutang Konsumtif
Hutang konsumtif, seperti cicilan barang elektronik atau
pinjaman online untuk belanja, bisa menjadi musuh utama pengelolaan keuangan.
Jika gaji Anda kecil, usahakan sebisa mungkin menghindari hutang konsumtif.
Kalaupun harus berhutang, pastikan tujuannya produktif,
misalnya untuk modal usaha yang bisa menghasilkan keuntungan. Jangan sampai
gaji Anda habis hanya untuk membayar cicilan bunga.
8. Terapkan Gaya Hidup Hemat
Hidup hemat bukan berarti pelit atau tidak menikmati hidup,
tetapi lebih ke arah pengeluaran yang bijak. Beberapa tips hemat yang bisa
diterapkan antara lain:
- Membawa
bekal makan siang ke kantor daripada jajan.
- Menggunakan
transportasi umum atau sepeda motor sendiri untuk mengurangi biaya
transportasi online.
- Membeli
barang berkualitas baik yang tahan lama agar tidak perlu sering diganti.
- Memanfaatkan
promo atau diskon, tapi tetap dengan catatan hanya membeli barang yang
memang dibutuhkan.
Dengan gaya hidup hemat, Anda tetap bisa menikmati hidup
tanpa mengorbankan tabungan.
9. Gunakan Sistem Amplop atau Aplikasi Keuangan
Metode amplop adalah cara klasik tetapi efektif untuk
mengatur pengeluaran. Caranya, bagi gaji ke dalam beberapa amplop sesuai
kategori pengeluaran, seperti makan, transportasi, tagihan, dan tabungan.
Jika lebih suka digital, banyak aplikasi keuangan gratis
yang membantu melacak pengeluaran harian. Dengan begitu, Anda bisa lebih
terkontrol dan disiplin.
10. Tetapkan Target Menabung yang Realistis
Menabung dengan gaji kecil akan lebih semangat jika memiliki
tujuan yang jelas. Tentukan target jangka pendek, menengah, dan panjang,
misalnya:
- Jangka
pendek: menabung Rp500.000 untuk dana darurat.
- Jangka
menengah: menabung Rp5.000.000 untuk modal usaha kecil.
- Jangka
panjang: menabung Rp20.000.000 untuk DP rumah atau kendaraan.
Target yang realistis akan membuat Anda lebih konsisten
karena ada tujuan yang ingin dicapai.
Kesimpulan
Mengatur keuangan dengan gaji kecil agar bisa menabung
bukanlah hal mustahil. Kuncinya ada pada disiplin mencatat pengeluaran,
memprioritaskan tabungan di awal, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta
menghindari hutang konsumtif. Ditambah dengan gaya hidup hemat dan penghasilan
tambahan, menabung bisa menjadi kebiasaan positif yang mendukung masa depan
lebih aman.
Ingat, besar kecilnya gaji bukan penentu utama kemampuan menabung, melainkan bagaimana cara Anda mengelola keuangan dengan bijak.