Tips Buat Yang Bingung Ngatur Keuangan Gaji Kecil agar Tetap Cukup Kabutuhan Sehari-Hari
Artikel ini akan membahas tips praktis mengatur keuangan gaji kecil agar tetap cukup, termasuk membagi prioritas, membuat rencana belanja, hingga cara menabung walau nominalnya tidak besar.
1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Langkah pertama untuk menjaga kestabilan keuangan adalah
menyusun anggaran bulanan. Banyak orang mengabaikan hal ini sehingga
pengeluaran berjalan tanpa kendali. Dengan gaji kecil, setiap rupiah harus
diperhitungkan dengan cermat.
Buat daftar kebutuhan wajib seperti makan, transportasi,
listrik, air, dan cicilan (jika ada). Setelah itu, alokasikan sebagian kecil
untuk tabungan serta dana darurat. Hindari membuat anggaran yang terlalu
idealis atau berlebihan. Misalnya, jika gaji Rp2 juta, jangan memaksakan
menabung Rp500 ribu setiap bulan. Cukup Rp100–200 ribu secara konsisten sudah
jauh lebih baik.
2. Terapkan Rumus Persentase Keuangan
Agar lebih terstruktur, Anda bisa menggunakan rumus
persentase keuangan yang populer. Misalnya 50-30-20:
- 50%
untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, tagihan)
- 30%
untuk keinginan (hiburan, nongkrong, hobi)
- 20%
untuk tabungan dan investasi ringan
Jika gaji Anda relatif kecil, persentase bisa disesuaikan
menjadi 70-20-10, di mana 70% untuk kebutuhan, 20% untuk tabungan, dan
10% untuk hiburan. Dengan sistem ini, Anda tidak hanya fokus pada bertahan
hidup, tetapi juga menyiapkan masa depan.
3. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Kesalahan terbesar banyak orang dengan gaji kecil adalah
sulit membedakan kebutuhan dan keinginan. Makan adalah kebutuhan,
sedangkan jajan kopi kekinian setiap hari adalah keinginan. Transportasi ke
tempat kerja adalah kebutuhan, sedangkan membeli motor baru dengan cicilan
besar bisa jadi hanya keinginan.
Mulailah belajar menunda kesenangan. Jika ada uang lebih,
gunakan untuk menambah tabungan atau melunasi cicilan, bukan untuk membeli
barang konsumtif. Ingat, penghasilan kecil akan terasa cukup bila dikelola
dengan fokus pada prioritas utama.
4. Manfaatkan Diskon dan Promo dengan Bijak
Di era digital, banyak marketplace dan aplikasi e-wallet
menawarkan promo menarik. Ini bisa menjadi trik cerdas untuk menghemat, asalkan
digunakan dengan bijak. Contohnya, gunakan promo ongkir gratis saat belanja
kebutuhan rumah tangga atau cashback untuk pembayaran listrik.
Namun, jangan sampai promo justru membuat Anda tergoda
membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Ingat, tujuan utama adalah menghemat,
bukan menghamburkan uang lebih banyak.
5. Kurangi Hutang Konsumtif
Hutang sering menjadi jebakan yang membuat gaji kecil terasa
makin tidak cukup. Hutang konsumtif seperti kredit HP terbaru, cicilan
kendaraan mewah, atau pinjaman online untuk gaya hidup harus dihindari.
Jika sudah terlanjur memiliki hutang, buat prioritas untuk
melunasi terlebih dahulu yang berbunga tinggi. Setelah hutang selesai, gunakan
dana yang tadinya untuk cicilan sebagai tabungan. Cara ini akan membuat kondisi
keuangan lebih sehat dan tidak terjerat bunga jangka panjang.
6. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Mengatur keuangan bukan hanya soal mengurangi pengeluaran,
tetapi juga menambah pemasukan. Dengan gaji kecil, mencari sumber
penghasilan tambahan bisa menjadi solusi cerdas.
Beberapa ide penghasilan tambahan antara lain:
- Menjadi
freelancer sesuai keahlian (desain, menulis, editing)
- Membuka
usaha kecil-kecilan secara online
- Mengambil
kerja paruh waktu di luar jam kantor
- Menjual
barang preloved yang tidak terpakai
Walau hasilnya tidak langsung besar, tambahan pendapatan
akan sangat membantu meringankan kebutuhan bulanan.
7. Biasakan Menabung Sedikit Demi Sedikit
Banyak orang berpikir bahwa menabung hanya bisa dilakukan
jika gaji besar. Padahal, kuncinya adalah konsistensi, bukan jumlah.
Menabung Rp10 ribu per hari sudah bisa menghasilkan Rp300 ribu dalam sebulan.
Jika dilakukan setahun penuh, jumlahnya bisa menjadi Rp3,6 juta.
Anda bisa memanfaatkan fitur tabungan otomatis dari aplikasi
bank digital atau e-wallet. Dengan begitu, sebagian kecil gaji langsung
tersimpan tanpa harus Anda pikirkan lagi.
8. Siapkan Dana Darurat
Walau gaji kecil, penting sekali memiliki dana darurat.
Dana ini berfungsi untuk menutup pengeluaran tak terduga seperti sakit,
perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan.
Target ideal dana darurat adalah 3–6 kali pengeluaran
bulanan. Namun, bila gaji terbatas, Anda bisa mulai dengan target kecil,
misalnya Rp1 juta. Simpan dana ini di rekening terpisah agar tidak tercampur
dengan uang belanja.
9. Terapkan Gaya Hidup Sederhana
Mengatur keuangan dengan gaji kecil tidak bisa lepas dari
gaya hidup sederhana. Misalnya, memasak sendiri di rumah lebih hemat
dibandingkan makan di luar setiap hari. Gunakan transportasi umum atau sepeda
motor hemat bensin daripada sering naik ojek online.
Selain itu, hindari kebiasaan pamer di media sosial. Banyak
orang menghabiskan uang hanya demi terlihat keren di depan orang lain. Padahal,
kesederhanaan justru akan membuat keuangan lebih sehat dan stabil.
10. Evaluasi dan Catat Pengeluaran
Terakhir, selalu lakukan evaluasi bulanan. Catat
semua pengeluaran, bahkan yang kecil sekalipun, seperti beli pulsa atau jajan.
Dari catatan ini, Anda bisa melihat pola kebocoran keuangan dan memperbaikinya
di bulan berikutnya.
Ada banyak aplikasi pencatat keuangan gratis yang bisa
membantu, atau Anda bisa menggunakan buku tulis sederhana. Yang penting, ada
data yang bisa dianalisis untuk perbaikan.
Kesimpulan
Mengatur keuangan gaji kecil agar tetap cukup bukanlah hal
mustahil. Dengan anggaran yang jelas, disiplin membedakan kebutuhan dan
keinginan, menabung sedikit demi sedikit, serta mencari peluang tambahan
penghasilan, Anda bisa menjalani hidup dengan tenang meski pendapatan terbatas.
Ingat, kuncinya ada pada konsistensi dan kesederhanaan.
Dengan strategi yang tepat, gaji kecil bisa tetap cukup, bahkan memberi ruang untuk menabung dan menyiapkan masa depan yang lebih baik.