Tips Mengatur Keuangan Usaha Kecil Menengah agar Tetap Stabil dan Berkembang
Berikut ini beberapa tips mengatur keuangan UKM agar tetap sehat dan berkelanjutan:
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha
Kesalahan paling umum pelaku UKM adalah mencampur uang
pribadi dengan uang bisnis. Hal ini dapat membuat pencatatan keuangan tidak
jelas dan sulit mengetahui apakah bisnis sebenarnya untung atau rugi.
Solusi: buat rekening bank terpisah untuk usaha dan disiplin menggunakan
uang sesuai peruntukannya.
2. Catat Semua Transaksi Keuangan
Pencatatan yang rapi adalah dasar dari pengelolaan keuangan
yang baik. Setiap pengeluaran dan pemasukan, sekecil apa pun, harus dicatat.
Gunakan aplikasi akuntansi sederhana seperti BukuKas, Mekari Jurnal,
atau Excel agar pencatatan lebih mudah dan teratur. Data ini sangat penting
untuk melihat kondisi keuangan secara nyata.
3. Buat Anggaran (Budgeting) Bulanan
Rencana keuangan membantu Anda mengontrol pengeluaran dan
memprioritaskan kebutuhan bisnis.
Buat anggaran yang mencakup:
- Biaya
operasional (sewa, listrik, gaji, bahan baku)
- Dana
darurat
- Modal
pengembangan usaha
Selalu bandingkan realisasi pengeluaran dengan anggaran agar bisa mengevaluasi efisiensi bisnis.
4. Kendalikan Pengeluaran
Tinjau kembali semua pengeluaran dan pisahkan mana yang esensial
dan tidak perlu.
Misalnya, jika promosi bisa dilakukan secara digital dengan biaya lebih murah
daripada cetak brosur, pilihlah cara yang lebih efisien. Fokuslah pada
pengeluaran yang memberi dampak langsung pada pertumbuhan bisnis.
5. Sisihkan Dana Darurat dan Cadangan Modal
Setiap bisnis memiliki risiko — dari penurunan penjualan,
kenaikan harga bahan baku, hingga keadaan darurat.
Sediakan dana cadangan minimal 10–20% dari keuntungan bulanan untuk
mengantisipasi situasi tak terduga tanpa harus berutang.
6. Gunakan Laba dengan Bijak
Ketika bisnis mulai menghasilkan keuntungan, jangan langsung
digunakan seluruhnya untuk konsumsi pribadi.
Alokasikan keuntungan untuk:
- Menambah
modal usaha
- Investasi
peralatan baru
- Promosi
dan pengembangan produk
- Sebagian
untuk tabungan atau dana darurat
Dengan strategi ini, usaha Anda bisa berkembang lebih cepat
dan lebih kuat secara finansial.
7. Pantau Arus Kas (Cash Flow) Secara Berkala
Arus kas adalah “nyawa” bisnis. Pastikan arus kas selalu
positif, artinya pemasukan lebih besar dari pengeluaran.
Jika arus kas negatif, evaluasi segera: apakah karena biaya terlalu besar,
harga jual terlalu rendah, atau piutang pelanggan belum tertagih.
8. Manfaatkan Teknologi Keuangan (Fintech)
Banyak platform keuangan digital yang bisa membantu UKM
dalam mengatur keuangan — mulai dari pencatatan, pembayaran, hingga analisis
keuangan.
Selain itu, fintech juga bisa menjadi solusi untuk mendapatkan akses modal
dengan cepat dan transparan.
9. Gunakan Jasa Akuntan atau Konsultan Keuangan (Jika
Diperlukan)
Bila usaha sudah mulai berkembang dan transaksi semakin
kompleks, pertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional akuntansi. Mereka
bisa membantu Anda menyusun laporan keuangan, pajak, serta perencanaan keuangan
jangka panjang.
Kesimpulan
Mengatur keuangan UKM bukan hanya soal menghitung untung dan
rugi, tetapi juga membangun sistem keuangan yang transparan, efisien, dan
berkelanjutan. Dengan disiplin mencatat transaksi, membuat anggaran, serta
mengelola arus kas dengan baik, Anda bisa membawa usaha kecil menuju kesuksesan
yang lebih besar.